E - LEARNING
Pengertian E-Learning
Sistem
pembelajaran elektronik atau (Electronic learning disingkat E-learning) dapat
didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di
bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja.E-learning
merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.Dengan e-learning, peserta didik (learner atau murid) tidak perlu
duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang
guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu
pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah
program studi atau program pendidikan.
Pengertian E-Learning Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian e-learning menurut
para ahli, terdiri atas:
- Darin E. Hartley tahun 2001 : E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
- Matthew Comerchero : E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi dan teknologi.
- Novi Hidayati, 2010 : E-Learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar.
- Gilbert & Jones (2001) : E-learning merupakan pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet, intranet atau extranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan Computer Based Training (CBT).
- The Australian National Training Authority (2003) : yakni mengatakan E-learning meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM guna mengirimkan materi pembelajaran secara lebih fleksibel.
- The ILRT of Bristol University (2005) : E-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian.
- Udan dan Weggen (2000) : E-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran online adalah bagian dari E-learning.
- Rosenberg (2001) : E-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses darimana saja.
Kerangka E-Learning
Badrul Khan (2005) menjelaskan bahwa terdapat delapan
dimensi untuk mengembangkan e-learning dengan masing-masing dimensi saling
terkait dan saling berpengaruh sebagai suatu system. Diantaranya sebagai
berikut:
- Institusional (Penyelenggara)
Adanya unsur penyelenggara yang mengelola masalah akademik,
administrasi, dan layanan kepada peserta didik.
- Manajemen
Adanya unsur pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan
pembelajaran dan distribusi informasi kepada peserta didik.
- Teknologi
Adanya infrastruktur untuk mendukung sistem penyelenggaraan
E-learning.Hal ini meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur hadware dan
software seperti internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth computer, server,
software, dan lain-lain).Ini sangat penting, karena jika tidak ada teknologi
yang mendukung maka E-learning tidak bisa berjalan.
- Pedagogik
Adanya unsur proses belajar dan mengajar yang meliputi apa
yang dipelajari, apa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siapa yang
belajar, bagaimana desain, metode, dan strategi pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan.
- Etika
Adanya etika penyelenggaraan e-Learning, seperti masalah hak
cipta, hak kekayaan intelektual, aturan main yang berlaku khusus (seperti
sistem evaluasi, kebijakan khusus, dan lain-lain).
- Desain Tampilan
Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi,
aksesibilitas, interaktifitas, kecepatan, dan lainnya. Desain tampilan harus
menarik, agar dapat memberikan kesan nyaman kepada peserta didik. Sehingga
peserta didik akan semakin semangat dalam mengikuti pembelajaran.
- Sumber Daya Pendukung
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses
e-lerarning. Tidak hanya sumber daya alat dan bahan, tetapi juga meliputi
sumber daya manusianya, terutama pengajar yang harus terampil, minimal dapat
mengoprasikan komputer dengan baik dan benar.
- Evalusai
Untuk melihat keberhasilan penyelenggaraan E-learning maka
perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun
penyelenggaraan e-learning.Sehingga untuk kedepannya dapat memperbaikai
kesalahan ataupun kekurangan yang sudah ada.
Manfaat E-learning
Manfaat
E-learning antara lain sebagai berikut :
- · Efisiensi Biaya.
- ·
Fleksibel.
- ·
Belajar
Mandiri.
Kelebihan
E-learning
Kelebihan
E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan,
visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 :
253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu
:
- ·
Lebih
mudah untuk diserap, artinya ialah menggunakan fasilitas multimedia yang berupa
suatu gambar, teks, animasi, suara, dan juga
video.
- ·
Jauh
lebih efektif didalam biaya, artinya ialah tidak perlu instruktur, tidak perlu
juga minimum audiensi, dapat dimana saja, dan lain sebagainya
- ·
Jauh
lebih ringkas, artinya ialah tidak banyak mengandung formalitas kelas, langsung
kedalam suatu pokok bahasan, mata pelajaran yang sesuai kebutuhan.
- ·
Tersedia
dalam 24 jam per hari , artinya ialah penguaasaan dalam materi tergantung pada
semangat dan juga daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan
E-learning
menurut
L. Gavrilova (2006:354) Kekurangan E-learning
adalah suatu pembelajaran dengan menggunakan model E-learning tersebut
membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti contohnya komputer, monitor,
keyboard, dan lain sebagainya).
Kekurangan
E-learning tersebut yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) antara lain sebagai
berikut :
- Kurangnya suatu interaksi antara pengajar serta juga pelajar atau juga bahkan antar pelajar itu sendiri.
- Kecenderungan tersebut dapat mengabaikan aspek akademik atau juga aspek sosial dan juga sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis atau juga komersial.
- Proses belajar mengajar tersebut cenderung kearah suatu pelatihan dari pada pendidikan itu sendiri.
- Berubahnya suatu peran pengajar dari yang semula menguasai mengenai teknik pembelajaran yang konvensional, sekarang juga dituntut untuk dapat mengetahui teknik pembelajaran menggunakan ICT (information, communication, dan juga technology).
- Tidak pada semua tempat tersedia siati fasilitas internet
- Kurangnya suatu sumber daya manusia yang mengerti internet.
- Kurangnya penguasaan dalam bahasa komputer.
- Akses dikomputer yang memadai tersebut dapat menjadi masalah sendiri bagi pelajar.
- Peserta didik tersebut mungkin dapat bisa frustasi apabila tidak dapat mengakses grafik, gambar, sertavideo dikarenakan peralatan (software dan hardware) yang tidak memadai
- Tersedianya suatu infrastruktur yang dapat dipenuhi.
- Informasi tersebut bervariasi didalam kualitas dan juga akurasi sehingga panduan dan juga fitur pertanyaan diperlukan.
- Peserta didik tersebut dapat merasa terisolasi.
Contoh Perusahaan yang menggunakan E-learning :
1. Tokopedia
Penerapannya menggunakan data mining Jadi, setiap produk-produk yang kalian lihat, entah itu
hanya sekedar melihat saja detail dari produk tersebut atau produk-produk yang
telah kalian suka (wishlist) atau bahkan telah kalian masukkan ke dalam daftar
belanja namun tidak segera dilakukan tahap ke pembelian, semua aktivitas
tersebut tentunya selalu terekam di dalam database milik Tokopedia sehingga
menjadi sebuah Big data, melirik dari pengertian data mining, jadi data
tersebut diekstrak dari berbagai produk-produk yang telah kalian lakukan
aktivitas seperti yang sudah saya katakan sebelumnya seperti melihat, menyukai. Dari data yang sudah diolah tersebut , kemudian Tokopedia akan menyajikan
kepada kalian produk apa saja yang kalian sering lihat, klik, suka dengan
menampilkan pada bagian halaman utama. Hal tersebut pastinya akan memudahkan
calon pembeli untuk melihat produk yang mungkin sedang mereka cari. Dan itu
akan memberikan dampak positif kepada penjual juga dalam menjual produknya.
2. Squline
Di Indonesia sendiri bisnis e-learning mulai berkembang.
Berbagai bentuk layanan disuguhkan. Salah satunya yang menyediakan berupa SaaS
adalah Squline. Pihaknya menyediakan jasa pendidikan bahasa asing secara online
berbasis Learning Management System (LMS) dengan memanfaatkan teknologi seperti
video call, materi dan tugas-tugas online, penjadwalan belajar, evaluasi dari
pengajar serta laporan belajar untuk murid.
DAFTAR PUSTAKA
- https://dailysocial.id/post/melihat-tren-e-learning-sebagai-komoditas-bisnis
- L. Gavrilova, Marina. 2006. Computational Science and Its Applications - ICCSA 2006: 6th International Conference. Glasgow, UK: Springer.
- L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media Komputindo.
- Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia. 2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia. Bogor: IPB Press.
- https://www.dosenpendidikan.co.id/e-learning-adalah/
Comments
Post a Comment